Loading

Saturday 10 January 2015

Pertirtaan Zaman Airlangga - Candi Jolotundo - Mojokerto

Pertirtaan Zaman Airlangga  | Twitter @HeniBakara| Candi Jolotundo - Mojokerto

Pertirtaan Zaman Airlangga -  Candi Jolotundo - Mojokerto

Ketika tahun baru 2015 kami sekeluarga mengisi waktu dengan jalan ke daerah trawas karena mau mangajak anak kecil kesayangan kami naik kuda, sambil makan sambil googling daerah wisata apa saja yang ada di sekitar trawas ini dan akhirnya menemukan referensi dan juga penelitian tentang air dengan kualitas terbaik di dunia karena kandungan mineralnya sangat tinggi ..wow..penasaran juga pengen lihat sejernih apa sihh...

Sempat juga berhenti sejenak untuk foto karena  melihat pohon besar ini...pohon beringin raksasa..saksi hidup dari zaman airlangga (zaman kahuripan) bisa di tebak berapa umur pohon ini ?

Pohon Beringin Raksasa

Kami melewati hutan pinus dan juga beberapa pohon petai di sepanjang menyusuri gunung karena candi jololunto ini terletak di lereng gunung penanggungan, tepat nya di desa seloliman daerah trawas, mojokerto dengan jarak kurang lebih 55 km dari surabaya dengan menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum

Candi Jolotundo Trawas Mojokerto
Foto ini di ambil dari dalam mobil oleh +Dewi Bakara  ketika belok ke arah candi jolotundo



Sejarah dan Tradisi Pertirtaan Zaman Airlangga -  Candi Jolotundo - Mojokerto

Penasaran dengan cerita sejarah nya, saya mulai googling dan menemukan banyak artikel tentang candi jolotundo ini, kisahnya diketahui ketika Raja Udayana yang berasal dari Bali menikah dengan Putri Guna Priya Dharma dari jawa dan memiliki seorang anak yang bernama Airlangga 991M. pada  tahun 997M di bangun pertirtaan candi jolotundo, angka ini di pahatkan di sebelah kanan tulisan yenpeng kiri dinding belakang

Menurut cerita juga candi jolotundo ini merupakan monumen cinta kasih raja udayana untuk menyambut kelahiran anaknya, ada juga yang menyebutkan bahwa candi ini tempat pertapaan airlangga setelah mengundurkan diri dari singgasana

Tempat ini memang dikenal sebagai tempat mandi sekaligus berendam nya sang ratu dan raja yang terpisah menjadi dua bagian. Di dinding batu khas bangunan candi ini di beri petunjuk "Pria" di kolam sebelah timur dan "Wanita" di sebelah barat. Hingga saat ini pembagian tempat mandi berdasarkan gender tersebut masih berlaku bagi pengunjung


Tempat Pemandian Pertirtaan Candi Jolotundo khusus Pria


Sebenarnya sempat juga foto bagian pemandian wanita, tetapi tidak bisa upload karena foto nya sexy, mereka tidak segan untuk menceburkan diri mandi dalam bilik yang terpisah antara pria dan wanita, air di dalam bilik cukup dalam, kira kira setinggi 150cm.

Ketika memperhatikan ritual pengunjung yang mandi /  berendam dengan bunga saya sempat bertanya kepada salah satu pengunjung wanita yang sudah lebih dari 3x mandi di tempat ini, menurut cerita yang di percaya jika mandi di pertirtaan ini bisa membuat wajah awet muda, terbebas dari berbagai penyakit terutama penyakit kulit. Banyak dari wisatawan sengaja datang membawa wadah air berupa botol/jerigen/galon air  minum karena meyakini air yang keluar dari pancuran pertirtaan ini berkhasiat. Pertirtaan ini akan lebih ramai ketika 1 muharam atau 1 suro pada malam bulan purnama

Di dalam kolam, banyak sekali ikan ikan besar dan terlihat jinak. para pengunjung bisa memberi makan ikan dan tidak ada yang berani iseng mengambil atau mencuri ikan - ikan yang konon dianggap keramat itu



Pertirtaan Zaman Airlangga - Candi Jolotundo - Mojokerto



Pertirtaan Zaman Airlangga - Candi Jolotundo - Mojokerto
Pertirtaan Zaman Airlangga - Candi Jolotundo - Mojokerto

Pertirtaan Zaman Airlangga - Candi Jolotundo - Mojokerto
Pertirtaan Zaman Airlangga - Candi Jolotundo - Mojokerto

Note: Pertirtaan Zaman Airlangga - Candi Jolotundo, terletak dilereng gunung penangungan, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur



















No comments:

Post a Comment